Hubungi kami

Foto saya
Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia
Menyediakan pemasangan rangka atap baja ringan berkualitas dengan garansi dan Pemasangan Plafon PVC Retail atap metal -hollo -screw -plafon dan dinding PVC, WPC -canal c, reng, listplank, gypsum, dll dengan harga bersaing. Jl Murjani no 12 Palangkaraya _ 0822.5599.1296 Jl Ramin III no 81 Palangkaraya _ 0821.4911.4396 Jl Tmg. Tilung 29, dekat Tilung VII _ 0821.5105.0696 Cab K. Kurun : Jl Letjend Suprapto 2 depan gereja YHS Kuala Kurun _ 0821.4871.6296 Cab Tangkiling

Selasa, 25 Februari 2014

Tips Membeli Genteng Rumah

Genteng merupakan salah satu jenis penutup atap rumah yang paling umum digunakan di Indonesia. Genteng seperti penutup atap lainnya berfungsi sebagai pelindung dari panas dan hujan. Selain itu tampilan genteng menjadi hal yang penting dalam membantu penampilan aksen sebuah rumah. Dengan mengetahui jenis genteng beserta kelebihan dan kekurangannya, diharapkan Anda dapat memilih genteng yang tepat untuk rumah Anda. Pemilihan jenis dan warna genteng yang tepat tentunya akan menambah estetika rumah tersebut. Berikut akan kami uraikan beberapa jenis genteng yang umum dipakai dengan penerapannya serta kelebihan dan kekurangannnya.

Genteng Plentong

Genteng ini terbuat dari bahan tanah liat yang dibakar dengan suhu tinggi. Tiap meter persegi atap membutuhkan kurang lebih 25 buah genteng. Berat genteng plentong per buah kurang lebih 1,5kg. Genteng ini merupakan genteng yang paling umum dijumpai di rumah-rumah pemukiman penduduk di Jawa. Genteng ini cocok bila Anda memiliki anggaran keuangan yang ketat karena harganya yang relatif murah, tetapi karena mudah berlumut ada baiknya genteng ini dicat terlebih dahulu.

Kelebihan genteng plentong adalah:
Harganya yang murah
Beban yang ringan sehingga meminimalkan beban atap.

Sementara kekurangan atap ini adalah
Mudah berlumut atau berjamur. Tetapi saat ini telah banyak tersedia genteng plentong yang berglasur untuk menghindari tumbuhnya lumut ketika cuaca hujan.
Kurang kuat dipijak.

Genteng Kodok


Seperti genteng plentong, genteng kodok juga berbahan dasar tanah liat. Nama kodok berasal dari bentuk bidang melingkar di bagian depan genteng yang menyerupai kodok. Berat genteng kodok kurang lebih 1,75kg per buah dan setiap meter persegi membutuhkan 21-25 buah. Seperti genteng plentong, genteng ini juga sangat umum dijumpai di rumah pemukiman serta cocok untuk yang memiliki anggaran keuangan ketat.

Kelebihan genteng kodok adalah:
Harganya relatif murah
Berat yang ringan sehingga meminimalkan beban atap.
Memiliki kuat tekan sehingga dapat diinjak.

Sementara kekurangannya adalah:
Diperlukan ketelitian pada saat pemasangan reng sehingga hasilnya rapi karena akan mempengaruhi peletakan genteng.
Mudah berlumut atau berjamur bila tidak dicat atau diglasur
Menggunakan pola pemasangan zig-zag dengan sistem sambungan interlock yaitu adanya celah untuk mengaitkan genteng yang satu dengan lainnya.

Genteng Keramik

Genteng keramik terbuat dari bahan keramik dengan proses pewarnaan saat pembakaran sehingga warna yang dihasilkan lebih meresap dan tahan lama. Ukuran genteng berdimensi 31×32 cm dengan berat 3 hingga 3,5 kg per buahnya. Genteng ini cocok digunakan untuk rumah jenis apa saja dari tropis, modern, mediterania atau rumah bergaya klasik. Dengan harga yang berkisar 3-4 kali lipat dari harga genteng plentong/kodok, Anda perlu mengeluarkan biaya yang lebih besar. Namun dengan kelebihan yang ditawarkan oleh genteng keramik, kepuasan yang didapatkan akan lebih tinggi.

Kelebihan genteng jenis ini adalah:
Lebih tahan lama
Kuat menahan beban manusia jika diinjak pada saat pemasangan atau mengganti genteng.
Warnanya tahan lama karena diproses pada saat pembakaran keramik dan tidak perlu pengecatan ulang. Cocok digunakan untuk daerah tropis yang sering mengalami pergantian cuaca antara hujan dan panas yang dapat menyebabkan warna cepat memudar.
Menggunakan sistem interlock.
Cocok untuk rumah dengan gaya apa pun, cukup dengan memilih warna yang sesuai dengan warna tembok sehingga tercipta komposisi yang tepat.

Kekurangannya adalah:
Diperlukan ketelitian ketika memasang agar didapatkan kerapatan yang baik sehingga tidak terjadi kebocoran di dalam rumah.
Kemiringan atap minimum 30 derajat agar air hujan dapat mengalir sempurna dan genteng tidak terlepas ketika diterpa angin. Jika dipasang pada sudut kemiringan 45 - 60 derajat, perlu bantuan baut ketika memasang agar genteng tidak terlepas dan lebih kuat.

Genteng Beton

Genteng ini terbuat dari beton yaitu campuran pasir, semen, kerikil dan bahan aditif. Bentuknya ada yang bergelombang dan ada juga yang datar. Bentuk datar muncul seiring dengan gaya arsitektur rumah yang modern dan minimalis sehingga perlu adanya penyesuaian bentuk atap yang lebih sederhana. Harga genteng beton saat ini berkisar Rp 2000 per buah. Berat genteng beton berkisar 4-5kg per buah dengan dimensi ukuran bervariasi dengan panjang minimum 30cm dan lebar 15 cm.

Kelebihan genteng beton:
Kuat dan tahan lama
Daya tahan terhadap tekanan tinggi sehingga tidak mudah goyah oleh terpaan angin.

Kekurangannya:
Memiliki tekstur kasar.
Mudah timbul lumut pada permukaannya.
Berat sehingga menimbulkan beban yang tinggi pada rangka atap.

Genteng Metal


Genteng metal terbuat dari pelat baja galvanis, yaitu bahan baja yang dilapisi metal zincalume. Genteng jenis ini cocok dipasang di kuda-kuda dengan rangka baja ringan karena bobotnya yang ringan sehingga mengurangi beban rangka atap dan menghemat biaya konstruksi. Genteng metal saat ini tersedia dengan berbagai macam ukuran, warna dan bentuk dengan berat rata-rata 1,6 kg per meter persegi.

Kelebihan-kelebihan genteng metal:
Mudah dan cepat dipasang sehingga lebih efisien dibandingkan pemasangan genteng biasa.
Hemat material karena memiliki bentang yang lebih lebar.
Dilapisi bahan antikarat.
Menggunakan bahan anti pecah sehingga tidak perlu kuatir bocor.
Adanya teknologi baru yang membuat genteng metal tidak menimbulkan panas serta tidak mudah terbakar.
Terdapat lapisan anti lumut sehingga tidak diperlukan pengecatan ulang.

Kekurangannya:
Bunyi berisik saat hujan
Pemasangan yang tidak rapi akan mengurangi keindahannya.

Genteng Aspal


Genteng ini terbuat dari bahan bubuk kertas, serat organik, resin serta aspal. Material tersebut diolah sehingga menghasilkan genteng yang ringan, lentur serta tahan air.

Kelebihan genteng aspal:
Berat yang ringan 10,5kg per meter persegi.
Bisa mengikuti berbagai macam bentuk atap dengan kemiringan bervariasi dari 22,5 hingga 90 derajat.
Mudah dan praktis pemasangannya karena pada aksesorisnya tidak menggunakan semen sehingga tidak akan terjadi retak rambut yang bisa menimbulkan kebocoran atau rembesan.
Tahan api dan terpaan angin.
Dilindungi lapisan anti jamur dan anti pudar.

Kekurangannya:
Harga relatif mahal.

Talang Yang Tak Bermasalah

Kita hidup di daerah tropis, dan konsekuensinya cukup rumit. Salah satu masalah yang ada adalah air, terutama air hujan, selain panas matahari yang terik dan angin malam yang dianggap jahat. Pada prinsipnya, air hujan perlu disalurkan secepat-cepatnya, seefektif mungkin, tanpa menimbulkan masalah di tengah jalan.
Bocor terjadi karena material bangunan di sepanjang jalur air ke tanah tidak bekerja baik. Entah karena kemiringan tak cukup baik, lapuk, atau ada angin yang meniup air ke celah yang membawa air ke dalam rumah.
Air juga mempunyai kekuatan luar biasa yang merusak bahan bila ia tak diberi arah aliran yang cukup. Bila menggenang, ia dapat merusak kayu atau tembok. Lembab mengundang jamur dan lumut, yang merusak bahan bangunan. Genangan air mengundang nyamuk untuk berkembang biak. Bahkan di Singapura, penggunaan talang dilarang menurut hukum bangunan untuk menghindari wabah malaria.

Talang di Indonesia masih belum dilarang. Sebenarnya bila dikerjakan dengan prinsip yang benar, talang akan menjadi sangat efektif menyalurkan air. Ada sekian banyak detail menarik yang diajarkan orang Belanda dulu. Selain itu, banyak detail tradisional menarik yang sudah ada.
Talang juga perlu dapat menyalurkan air secara horizontal dan vertikal. Syarat talang datar adalah kemiringan yang cukup. Sebenarnya air akan dapat mengalir hanya dengan kemiringan 1derajat satu persen, hampir rata. Tentu, semakin miring talang, aliran air lebih cepat, yang berarti lebih baik.
Sementara talang tegak, dalam banyak budaya arsitektur, biasa diperindah dengan ornamen, dengan tetap mengutamakan fungsi utilitasnya. Salah satu kecenderungan kita adalah memasukkan talang tegak ke dalam dinding. Selama dilakukan dengan benar, ini tidak menjadi masalah. Tetapi, untuk lebih amannya, dan ini biasa dilakukan para anemer di zaman Belanda, talang dipasang "outbouw" atau di luar dinding. Maksudnya adalah untuk kemudahan perawatan bila ada masalah. Talang juga dibuat menyentuh tanah dan diberi bak kontrol untuk maksud maksud yang sama. Jadi, bagaimana keadaan talang Anda sekarang?

Tips Agar Rumah Dingin Walau Tanpa AC

Dengan cuaca yang sangat panas seperti ini, paling enak berada di dalam rumah yang dingin. Tapi, bukan karena ada bantuan alat pendingin, melainkan rumah itu bisa mendinginkan dirinya sendiri. Ada beberapa cara agar rumah dapat dingin dengan sendirinya, tanpa bantuan alat pendingin. Diantaranya adalah:

Dengan atap rumput


Membuat dak di lantai atas memang jadi salah satu cara untuk mendapatkan ruang terbuka yang lebih di lahan yang tergolong terbatas. Namun, Anda harus tahu jika beton dapat meneruskan panas lebih banyak dibanding atap genteng. Oleh sebab itu, ruangan yang berada di bawah atap beton akan terasa panas. Nah, untuk mendinginkan ruangan di bawah dak beton tersebut, biasanya para arsitek akan melapisi dak beton tersebut dengan rumput. Dengan keberadaan rumput tersebut, panas matahari akan terserap sehingga panas ruangan akan berkurang dengan sendirinya.

Karena letaknya di atas, konstruksi rumput sedikit lebih rumit dibanding menanam rumput biasa. Yang penting dalam menggunakan atap rumput ada 3 lapisan yang perlu dibuat di atas beton, yaitu media tumbuh (tanah), rongga drainase dan lapisan kedap air (waterproofing).

Dengan jendela rangkap


Kita sudah lama melupakan bentuk jendela rangkap, yakni daun jendela yang berlapis dua. Desain jendela ini biasa ditemui pada rumah-rumah lama, seperti bangunan tradisional atau rumah zaman Belanda. Dulu orang membuat jendela seperti ini bukan karena tren saja, tapi ternyata ada fungsinya. Sebelum teknologi AC diterapkan di rumah, para arsiter berpikir keras bagaimana membuat desain jendela yang fungsional untuk daerah tropis.

Manusia membutuhkan adanya cahaya alami sekaligus aliran udara ke dalam rumah. Dua kebutuhan ini sering bertentangan, jika jendela kaca dipakai untuk memasukkan cahaya ia juga membawa panas akibat radiasi matahari dan memerangkapnya di dalam rumah. Akibatnya rumah menjadi panas. Sementara bila kita menggunakan jendela jalusi saja, di dalam rumah cenderung menjadi gelap. Oleh karenanya, para desainer masa itu menjawab dilema ini dengan membuat desain jendela rangkap. Biasanya jendela rangkap terdiri dari jendela kaca di bagian dalam (arah bukaan ke dalam) dan jendela jalusi di sebelah luarnya (arah bukaan ke luar).

Dengan jendela rangkap, saat pagi dan siang hari ketika matahari bersinar, jendela jalusi bisa dibuka sehingga cahaya masuk melalui kaca. Di malam hari yang terjadi adalah sebaliknya, yakni jendela kaca dibuka dan jendela jalusi ditutup. Dengan demikian, ruang di dalam rumah tetap mendapatkan aliran udara tetap mendapatkan aliran udara dan tetap aman karena tertutup. Nah, jangan terbalik meletakkannya, karena peletakkan jendela di luar maupun di dalam ini mengemban fungsi masing-masing yang berbeda.

Dengan peletakkan ruang yang tepat


Cara meletakkan ruang juga dapat membantu terciptanya kenyamanan suhu. Bagilah aktivitas di rumah menjadi 2, yakni aktivitas yang dilakukan sore/malam dan pagi/siang hari. Tempatkan ruang-ruang yang menampung kegiatan di pagi/siang hari pada sebelah barat. Untuk ruang kegiatan sore/malam hari sebaiknya berada di sebelah timur. Contohnya, tempatkan dapur di sisi barat karena aktivitas memasak biasanya dilakukan saat pagi/siang. Selain itu, setiap bukaan sebaiknya berada pada sisi utara dan selatan sehingga cahaya matahari tidak masuk ke rumah secara langsung.

Dengan dinding pelapis

Jika Anda memutuskan tidak akan memakai alat pendingin seperti AC, maka ada perlakuan yang harus diterapkan pada dinding yang terpapar panas matahari. Ada beragam caranya, misalnya saja melapisi hampir seluruh dinding di lantai atas dan sebagian di lantai dasar dengan dinding berongga yang penuh dengan pot-pot berisi tanaman. Sementara itu dinding dalamnya adalah dinding bata dan kaca-kaca lebar untuk memasukkan cahaya.

Selain sebagai pendingin, lapisan dinding tanaman ini berfungsi juga sebagai penahan debu. Jika rumah tidak ber-AC, maka ada ruang-ruang yang dibuka untuk memasukkan angin. Ini berarto debu dari luar rumah bisa ikut masuk.

Dengan penangkap angin

Ide dasarnya adalah bagaimana menciptakan kondisi agar udara dapat terus menerus bersirkulasi. Udara bisa bergerak karena adanya perbedaan tekanan udara (dari tekanan tinggi ke rendah). Seorang arsitek yang bernama Mukti Andriyanto membuat eksperimen tentang perjalanan udara di sekitar rumah dengan cara menciptakan perbedaan tekanan udara dalam dan luar, serta membuat ruang kosong yang sempit dan panjang (lorong).

Angin cenderung bergerak dengan memilih celah-celah yang sempit. Perbedaan tekanan udara yang drastis antara luar ruang (udara di alam) dan di dalam (udara di rumah) serta adanya celah penghubung keduanya berupa lorong yang berukuran 5,1x1,2x7m ini menciptakan siklus perputaran udara secara terus menerus. Inilah yang menyebabkan ruang-rruang selalu terasa sejuk. Bagian atas lorong dibuat terbuka sampai atap (void) dan diatapi dengan bahan polikarbonat. Dinding dekat atap yang berhubungan dengan ruang luar dibuatkan celah-celah vertikal sebagi lubang ventilasi. Angin juga dapat lewat melalui pintu di tiap ujung lorong.

Perbedaan yang drastis antara tekanan udara luar ruang (tekanan rendah) dan tekanan udara di dalam rumah (tekanan tinggi) ini menyebabkan angin seakan terhisap oleh lorong dan bergerak kencang melalui lorong. Cara kerja ini sebenarnya sama seperti exhaust fan, yakni udara panas diserap oleh mesin. Sementara itu, di tiap ruang dibuatkan lubang-lubang ventilasi, pintu-pintu berjalusi, dan pintu yang berbahan tidak masif agar angin bisa leluasa melaluinya. Prinsip pergerakan angin ini tidak hanya berlaku secara horizontal, seperti pada lorong. Ruang kosong yang sempit dan memanjang secara vertikal (wind tower), seperti shaft, atau void, juga bisa membuat menggerakkan angin di sekitar rumah. Ruang dengan fungsi seperti ini sering pula disebut penangkap angin.

Dengan perbedaan suhu atas dan bawah


Salah satu karakter udara adalah bergeraknya massa udara pada ruang yang memiliki perbedaan suhu. Udara panas selalu bergerak ke atas, oleh karena itu yang bisa kita lakukan adalah menciptakan udara dingin di bagian bawah ruang agar pergerakan udara dapat terus berlangsung. Anda dapat menerapkannya dengan cara membuat bukaan ventilasi berjalusi di bagian bawah pintu, serta di sisi dinding lainnya ventilasinya berada di atas. Atau Anda juga bisa membuat ukuran plafon yang tinggi karena udara yang naik hanya berada di atas dan tidak mengenai tubuh manusia.

Dengan taman di tengah rumah


Ruang terbuka di tengah rumah/belakang rumah bukan hanya berperan dalam menghijaukan rumah. Ruang terbuka juga berguna dalam membantu pergerakan udara di sekitar rumah. Taman yang rimbun oleh tanaman dan pepohonan disebut-sebut bisa menciptakan iklim mikronya (iklim di dalams ebuah rumah dan sekitar rumah itu) sendiri. Prinsipnya sama seperti penangkap angin, taman ditengah ruang ini juga memanfaatkan perputaran udara, yakni dengan menciptakan adanya perbedaan tekanan udara. Tekanan udara di dalam ruang yang lebih tinggi daripada taman akan menyebabkan perputaran udara dalam rumah ke taman. Bila udara di dalam mengalir ke luar maka tekanan udara di dalam turun dan akan membuat udara baru dari luar masuk untuk menggantikannya. Proses ini berlangsung terus menerus sehingga udara di dalam ruang selalu berganti dengan udara yang baru

Plafon: Triplek vs Gypsum vs Asbes vs Fibercement

Plafon Asbes
Plafon asbes sedapat mungkin dihindarkan, karena berisiko tinggi terhadap penyakit paru - paru yang berbahaya. Partikel asbestos yang sangat halus bila terhirup akan mengendap di paru - paru dan memicu asbesklorosis.
Sebenarnya plafon asbes tahan terhadap akibat kebocoran rumah.

Plafon Triplek
Plafon Triplek (1,2×2,4m), merupakan material plafon paling populer untuk menengah bawah. Variasi ketebalannya membuatnya semakin menarik menjadi pilihan para pemborong/kontraktor. Karena semakin memudahkan kontraktor menipu pemilik bangunan. Era 80-an, triplek yang lazim digunakan sebagai plafon memiliki ketebalan 5mm. Saat ini sudah beredar triplek dengan ketebalan 2,5mm. Ketebalan 2,5mm tidak layak dijadikan material plafon, karena sangat rapuh dan tidak awet. Kucing melompat diplafon dapat menjebol plafon triplek yang tipis tersebut.

Plafon triplek bila sudah terkena kebocoran, langsung ternoda dan sulit untuk di cat tembok (emulsi) agar kembali indah seperti semula. Bila sudah ternoda biasanya diakali dengan cat minyak, baru ditimpa cat tembok.

Ketebalan yang layak untuk plafon sebenarnya 4mm, kalau bisa 5mm, tetapi karena harga kayu sudah tidak rasional, konsumen dipaksa membeli ketebalan 3mm bahkan 2,5mm.

Plafon Gypsum
Plafon gypsum semakin populer menggantikan plafon triplek, karena bila pengerjaannya rapih bisa menghasilkan plafon yang licin mulus tanpa terlihat sambungan. Salah satu faktor utama yang mendongkrak kepopulerannya adalah sangat banyaknya variasi aksesori dan hiasan, mulai dari lisplang, hiasan tengah, hiasan sudut dll.

Tetapi gypsum memiliki kelemahan tidak tahan terhadap air, sehingga bila direncanakan mengaplikasikan gypsum, konstruksi atap rumah harus benar-benar tidak boleh bocor. Kebocoran akan menghasilkan noda pada plafon gypsum yang licin mulus.
Sisi positif lain adalah perbaikan plafon gypsum mudah dilakukan.

Plafon Fibersemen (GRC)
Produsen fibersemen juga memproduksi fibersemen untuk plafon, dengan ukuran sama dengan triplek 1,2 x2,4m, tetapi memiliki ketebalan 4mm.

Sifatnya yang keras dan kuat sangat cocok untuk diaplikasikan sebagai plafon, apalagi tidak mudah ternoda oleh kebocoran.

Teknik pengerjaannya sama dengan plafon gypsum, yaitu menggunakan Cornice (dempul) dan plester kertas.

Saat ini harga Gypsum 9 mm dengan triplek 3 mm dengan fibersemen 4 mm adalah berimbang, sehingga memilih plafon fibersemen merupakan pilihan ekonomis.

Untuk lis dan hiasan tetap bisa memilih lis gypsum

Lisplank: Papan Kayu vs Fibersemen (GRC)


Hindari penggunaan kayu untuk lisplang, karena:
Kayu meranti tebal 3 cm yg pantas digunakan untuk lisplang harganya sudah semakin tinggi;
Kayu bila tidak dirawat (dicat ulang) mudah lapuk, apalagi bila kayu yang digunakan bermutu rendah;
Fibersemen sangat awet, tahan terhadap cuaca, karena bahan dasarnya limbah semen;
Kayu untuk lisplang masih memerlukan penghalusan (pengetaman/penyerutan);

Bahan yang pengganti yang sudah banyak beredar dipasaran adalah : GRC lisplang,dg tebal 0,9cm, dengan ukuran 10×40, atau 20×40, atau 30×40

Biaya semakin ekonomis, karena tidak memerlukan pekerjaan penghalusan;

Kayu Papan (kelas 3 mis Meranti) sudah berharga di atas 2,8jt/m3. Sehingga papan untuk lisplang, Papan 30×3 berharga minimal Rp105.000 per batang (1m3 17 lembar). Masih ditambah biaya serut, amplas, sekonengan dan dempul.

Bandingkan dengan aplikasi Fibersemen GRC 20x,09cm hanya seharga Rp40.000. Tinggal pasang dan cat. Fibersemen bahkan sudah disekoneng dari pabrik.

Senin, 24 Februari 2014

Jasa Pemasangan atap baja ringan dan plafon di Palangkaraya dan sekitarnya

Pemasangan rangka atap baja ringan
Rangka UK (UK 60 dan UK 75)
Rangka C (C steel dan Mandaguna)
Garansi 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, seumur bangunan
Baja ringan galvalume dan ZAM

Pemasangan Plafon Gypsum
Rangka metal furing
Rangka hollow
Flat, trap biasa, trap lampu, list 10 cm, list 12 cm

Pemasangan
Pemasangan :
Lisplank,
Aluminium composite panel,
Aluminium foil single dan dobel layer,
Kanopi

Contact person:
Khanis Yovani
081 330 431 296

Perbandingan plafon gypsum dan plafon asbes

Plafon atau sering juga disebut langit-langit adalah bagian bangunan yang berfungsi sebagai pembatas atas ruangan, keamanan dan sebagai bagian arsitektur ruang yang memperindah bangunan, berbagai bahan plafond dapat digunakan sebagai plafond rumah seperti plafon triplek, plafon gypsum, plafon asbes, alumunium, metal, serat fiber atau GRC, plafon akustic yang masing-masing bahan plafon tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, berikut ini Perbandingan plafon gypsum dan plafon asbes.
Kelebihan plafond asbes / eternit
• Pekerjaan pemasangan plafond asbes lebih mudah dan cepat.
• Plafond asbes mudah diperoleh ditoko bangunan.
• Mudah dalam perbaikan jika terjadi kerusakan plafon asbes
• Berat konstruksi plafond asbes ringan sehingga tidak membutuhkan rangka plafon yang terlalu kuat.

Kekurangan plafon asbes/eternit
• Plafond asbes mudah rusak dan tidak tahan terhadap benturan langsung.
• Perlu kehati hatian dalam pemasangan asbes agar tidak rusak atau patah.
Plafon gypsum dapat dipasang dengan rangka besi hollow atau kayu dengan alat sambung dari skrup atau rivet/fiser.

Kelebihan plafon gypsum
• Pekerjaan plafon lebih rapid an permukaan plafon gypsum tampak tidak ada sambungan.
• Untuk lokasi perkotaan mudah memperoleh material plafon gypsum
• Plafon gypsum mudah diperbaiki atau diganti pada daerah yang rusak saja dengan cara memotong dan membuang bagian plafon gypsum yang rusak kemudian menambalnya dengan material gypsum yang baru.
• Pengerjaan plafon gypsum membutuhkan waktu yang cepat sehingga dapat menghemat tenaga bangunan.
• Dari segi keindahan, plafon gypsum lebih dapat memberikan kesan yang bersih, rapid an enak untuk dipandang.

Kekurangan plafon gypsum
• Tidak tahan terkena air, sebelum memasang plafon gypsum harus diperhatikan terlebih dahulu apakah ada kebocoran pada atap rumah, hal inilah yang menyebabkan plafon gypsum lebih aman digunakan pada atap beton bertulang atau pada gedung yang prosentase kebocoran atapnya sangat kecil.
• Pemasangan plafon gypsum harus dilakukan oleh tukang bangunan yang ahli dalam memasang plafon gypsum.
Begitulah kurang lebih perbandingan antara plafon gypsum dan plafon asbes atau eternit.

Sabtu, 22 Februari 2014

WOODPLANK Fiber semen, Terobosan Baru Pengganti Papan Kayu

Beralihlah, Ganti Papan Kayu Pada Lisplank Anda dengan WOODPLANK ELEPHANT.

WOODPLANK ELEPHANT adalah papan semen bertekstur kayu pengganti papan kayu. WOODPLANK ELEPHANT diproduksi menggunakan mesin berteknologi tinggi dari Eropa dan dikerjakan oleh pakar - pakar yang berpengalaman. Ada banyak cara untuk menambah value estetika rumah Anda, diantaranya adalah menerapkan WOODPLANK ELEPHANT .WOODPLANK ELEPHANT merupakan produk inovasi baru dari PT. SIAM-INDO CONCRETE PRODUCTS. WOODPLANK ELEPHANT hadir sebagai produk pengganti papan kayu yang indah, awet, dan anti rayap. WOODPLANK ELEPHANT adalah papan semen pengganti papan kayu, memiliki tekstur kayu yang indah, tahan lama, dan 100% anti rayap

WOODPLANK ELEPHANT dapat menggantikan fungsi papan kayu biasa dan dapat diaplikasikan sebagai dekorasi dinding, plafon, pagar, dan lisplank. WOODPLANK ELEPHANT tidak berwarna (warna asli abu - abu semen) sehingga dapat dicat sesuai selera dengan cat berbahan dasar air. Untuk menghasilkan kesan seperti kayu yang dipelitur, dapat dicat dengan cat tipe wood stain berbahan dasar air.

Menerapkan WOODPLANK ELEPHANT dapat membuat suasana rumah nyaman bagi keluarga Anda, menciptakan keunikan alamiah tanpa hrs khawatir terhadap rayap dan lapuk.

Pastikan anda menggunakan WOODPLANK ELEPHANT untuk dinding, plafon, pagar dan listplank

TIPS MEMASANG ATAP TANPA BOCOR


Musim hujan mulai tiba! Hal ini bisa membuat kita pusing tujuh keliling bila rumah kita ada yang bocor. Sudah saatnya Anda bersiap-siap belajar mengatasinya bila ada kebocoran yang terjadi pada rumah Anda. Salah satu kebocoran yang umum terjadi pada atap rumah bersumber dari retaknya bagian karpusan yaitu adukan campuran semen dengan pasir yang menyatukan wuwungan/nok dan genteng. Karpusan yang retak ini disebabkan oleh proses pemasangan nok yang tidak sesuai standar. Umumnya para tukang melakukan pemasangan dengan cara praktis, yaitu pemasangan nok secara langsung di atas karpusan.

Berikut beberapa langkah-langkah yang benar dalam pemasangan nok seperti yang diuraikan oleh Danang Kusjuliadi dalam bukunya Mengatasi Kerusakan Rumah Tanpa Tukang (Griya Kreasi, 2007):
Pasang ram kawat di atas balok nok yang berfungsi sebagai tulangan untuk mengurangi pergerakan adukan serta menahan dan meratakan adukan.
Tuangkan adukan semen pasir pada pasangan ram kawat dengan perbandingan semen pasir 1:4. Bila perlu, beri semen instan sebanyak 10% dari jumlah persentase semen.
Bentuk adukan tersebut seperti nok. Ketinggian adukan tidak boleh terlalu tinggi agar tidak terjadi retakan. Ketinggian adukan ideal adalah 2-3 cm.
Biarkan adukan mengering selama minimal 3 hari.
Pasang nok dengan menggunakan adukan semen pasir atau menggunakan semen instan.

Bila sudah terjadi kebocoran akibat retaknya karpusan, apa yang harus dilakukan? Hal yang sering dilakukan adalah dengan aplikasi waterproofing dan dikombinasikan dengan serat fiber. Cara lain yang bisa dipakai adalah:
Coak karpusan yang retak
Berikan adukan semen instan pada lokasi coakan.
Rapikan dengan acian.

Aluminium Composite Panel (ACP)

Aluminium Composite Panel terbuat dari bahan composite material adalah bahan yang direkayasa dengan bahan alami, dibuat dengan dua atau lebih unsur yang secara signifikan berbeda secara fisik maupun kimiawinya, terpisah dan juga berbeda dalam struktur hasil produksinya.

Contoh umum dari bahan composite ini misalnya untuk pedal piringan rem mobil atau motor yang mengandung partikel keramik berbahan keras yang disenyawakan dalam matrix berbahan besi/ metal yang lembut. Contoh lainnya dari bahan composite dapat ditemukan di tutup shower dan bak mandi yang dibuat dari fiberglass. Contoh paling canggih dalam implementasi material composite ini adalah untuk bahan pembuatan panel untuk pesawat luar angkasa.

Keunggulan ACP: 

Keunggulan dari bahan composite ini adalah beratnya yang lebih ringan tetapi dengan kekuatan yang lebih tinggi, tahan karat, dengan biaya perakitan yang lebih murah karena berkurangnya jumlah komponen perakitannya dan tidak memerlukan baut-baut penyambung.

Sifat dasar aluminium composite panel adalah keras dan kaku tetapi ringan dalam berat. Dilapisi aluminium yang dapat diwarnai dengan bermacam – macam warna. Aluminium composite panel dipakai secara luas dengan atau tidak dengan warna metalik, juga dapat memakai pola warna imitasi dari material lain seperti kayu dan marmer.

Composite Panel atau yang biasa disingkat ACP adalah salah satu tipe plat panel yang mengandung bahan non-aluminium di antara dua lembar aluminium yang direkatkan. Lembar aluminium dapat dilapisi dengan PVDF atau cat Polyester (PE). ACP biasa digunakan untuk cladding eksternal bangunan (Outdoor). MACO merupakan produk aluminium composite panel unggulan kami untuk panel composite PVDF yang lebih diperuntukkan di luar ruangan (Outdoor). Menggunakan teknologi 3 Layer Coating merupakan yang terbaik saat ini.

Penerapan Aluminium Composite Panel

Penerapan ACP tidak terbatas hanya untuk bagian luar bangunan saja tetapi juga dapat digunakan untuk bagian dalam ruangan, Seperti langit-langit atap dan sebagainya. ACP juga secara luas digunakan dalam industri signage sebagai bahan alternatif menggantikan bahan substrat yang lebih berat dan mahal. ALUMEBOND merupakan produk unggulan kami untuk panel composite PE (Polyester). Mengutamakan produk yang efektif dan efisien dengan harga yang kompetitif. Cocok untuk area indoor.

MEMILIH RANGKA BAJA RINGAN


Jangan asal pilih baja ringan. Saat berencana membeli dan mengaplikasikannya, Anda perlu yakin bahwa baja ringan tersebut berkualitas baik.

Popularitas baja ringan yang semakin meningkat, menarik banyak orang untuk berlomba-lomba memproduksi dan menjual material rangka atap ini. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari yang paling murah hingga yang paling mahal. Dengan demikian, pilihan di pasaran semakin banyak. Sayangnya, tidak semua produsen ini memperhatikan kualitas baja ringan yang mereka pasarkan.

Kualitas baja ringan tidak bisa hanya dilihat dari produknya saja. Paling tidak ada lima hal, yang perlu diketahui konsumen, untuk mengukur kualitas baja ringan yang mereka beli. Apa saja?

Pertama, perhatikan materialnya. Apakah baja ringan yang dibeli sudah sesuai standar mutu. Misalnya baja ringan untuk reng atap, harus memiliki ketebalan 0,75 mm. Setiap bagian atap memiliki ukuran masing - masing. Tanyakan informasi sejelas - jelasnya kepada produsen baja ringan Anda. Baja ringan yang baik dan kuat juga tidak mudah ditekuk atau dibengkokkan. Setelah terpasang, rangka atap yang berkualitas tidak akan melengkung apalagi patah, meski diberi beban berat.

Berikutnya adalah perencanaan atau desain. Produsen yang baik, akan membuat gambar kerja atau desain yang detail untuk setiap bangunan. Beda rumah, beda bangunan, akan memiliki gambar kerja berbeda pula. Gambar kerja inilah yang akan memandu installer untuk memasang rangka atap baja ringan.

Poin ketiga adalah installer atau tukang yang memasang. Produsen baja ringan yang baik, sebaiknya memiliki installer sendiri. Sehingga jelas siapa yang memasang rangka atap, dengan desain yang bagaimana, dan standar kualitasnya pun lebih bisa dipertanggungjawabkan.

Dua hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah repitasi perusahaan produsen dan garansi yang diberikan. Bagaimanapun, reputasi produsen bisa jadi patokan kualitas baja ringan yang dipasarkannya. Jangan asal membeli baja ringan karena harga yang murah namun mutunya rendah. Kita tentu tidak mau mengambil resiko atap rumah roboh, yang akhirnya merugikan diri kita sendiri, kan.

Jadi, mulai sekarang saat akan membeli baja ringan, jangan cuma tanya harga. Tanyakan kelima hal yang kita bicarakan tadi, sehingga kita tidak tertipu dengan baja ringan bermutu rendah.

GENTENG METAL


Bahan baku Genteng metal adalah Zincalume, sama dengan bahan baku untuk baja ringan sehingga mempunyai beberapa kelebihan. Bobot lebih ringan, bebas perawatan karena tahan terhadap karat, jamur, pecah, perubahan warna karena faktor cuaca serta bentuk yang sesuai dengan estetika atap bangunan di Indonesia.

Genteng metal yang beredar saat ini macam - macam jenis, warna, motif permukaaan, namun ukuran hampir sama karena ukuran genteng mempengaruhi jarak reng. Harga juga sangat bervariasi tergantung merk, jenis dan ketebalannya. Genteng metal dengan merk ternama sudah pasti lebih mahal harganya karena biasanya jika sebuah produk dengan merk ternama dan sudah dikenal oleh banyak orang lebih mudah dalam penjualannya, karena calon pembeli sudah mempunyai penialian terhadap produk tersebut. 

Jika anda ingin menggunakan genteng metal untuk penutup atap bangunan, lebih mudah karena banyaknya pilihan dan yang paling penting untuk diketahui adalah genteng metal ini sudah sesuai untuk diaplikasikan pada konstruksi baja ringan karena bobot genteng ini juga sangat ringan sekitar 5 kg/m2. Jika ingin mengaplikasikannya pada rangka kayu juga tidak masalah, anda hanya harus menyesuaikan jarak reng yang dipersyaratkan oleh produsen genteng metal tersebut. .

Pemasangan genteng metal dengan cara dibor kemudian dipasangkan mur dengan jarak sesuai pada setiap lembarnya, sehingga genteng metal menempel ke permuakaan rangka atap dengan kuat. Untuk mencegah kebocoran pada saat hujan, berikan seal pada setiap lubang yang telah dipasangkan mur tersebut, hal ini juga dilakukan pada pemasangan nok dan talang metal.

Apakah genteng metal berisik pada saat turun hujan? Jika dibandingkan dengan genteng keramik atau beton hal ini mungkin benar jika anda menggunakan genteng metal dengan permukaaan licin atau tanpa lapisan , namun suara berisik itu akan berkurang jika menggunakan genteng metal dengan permukaan berpasir. Hal ini disebabkan pada saat air hujan jatuh tidak langsung mengenai metal akan tetapi lapisan di permukaan.

Saat ini salah satu solusi yang paling tepat dan populer untuk mengatasi masalah atap adalah dengan menggunakan genteng metal sebagai penutup segala macam bangunan. Hal ini dilihat dari banyaknya permintaan pemasangan atap baja ringan dengan genteng metal untuk rumah, sekolah, gedung serbaguna, bengkel, showroom dan lain-lain.
Untuk komsumen juga sudah tersebar hampir seluruh wilayah Indonesia baik daerah perkotaan ataupun pedesaan.

Di luar negeri sudah ditemukan beberapa alternatif penutup atap yang lebih ringan lagi seperti atap berbahan serat fiber, lateks dan sebagainya tetapi belum berkembang di Indonesia. Mungkin saja seiring dengan perkembangan teknologi, akan ditemukan solusi - solusi lain yang lebih tepat guna di masa yang akan datang.

Apa itu Zincalume?


ZINCALUME Steel adalah baja lapis yang mengandung logam campuran 55 % alumunium dan 45 % seng dengan kelas coating AZ 150 yang diproses dengan teknogi tinggi. Dengan komposisi yang akurat dan teknologi yang tinggi , ZINCALUME Steel memberikan perlindungan dari korosi. Diproduksi melalui proses baja celup panas ( Ho t -Dipping ) secara kontinyu pada temperatur tertentu. ZINCALUME Steel mengkombinasi sifat - sifat utama logam baja, Zinc dan Alumunium, yaitu : kekuatan dari baja, proteksi korosi prima dan ketahanan temperatur tinggi dari Alumunium, serta perlindungan Zinc pada bagian lipatan baja dan daerah goresan dengan aksi katodiknya .

Ada 3 metode pengujian yang biasa digunakan untuk mengukur kemampuan baja lapis dalam menghadapi korosi :

1. Uji Penyemprotan Larutan Garam (Salt Spray Testing)
Pengujian laboratorium ini mengacu pada metode pengujian ASTM B117 dan AS1580. hasilnya menunjukkan bahwa setelah 2000 jama disemprot oleh larutan garam, ZINCALUME Steel tetap memiliki tampilan yang jauh lebih baik dibandingkan denga baja Galvanis yang disemprot dengan larutan garam walaupun hanya selama 240 jam saja.

2. Uji Wilayah Pantai (Severe Marine Exposure)
Setelah 6 tahun diuji dengan cahaya langsung di wilayah pantai Bellambi Point, baha Galvanis sudah sangat kentara kehilangan lapisannya dan disertai pula oleh munculnya karat merah pada lapisan teratasnya, sedangkan ZINCALUME Steel masih tetap dalan kondisis yang baik tanpa sedikitpun tanda-tanda adanya korosi.

3. Uji Lapangan
Setelah 20 tahun terpasang di sebuah bangunan, tampak nyata bahwa atap yang terbuat dari ZINCALUME Steel masih dalam kondisi yang sangat baik sedangkan atap yang terbuat dari baja Galvanis sudah menunjukkan munculnya karat merah yang signifikan. Dari hasil ketiga test yang bisa dipertanggungjawabkan tersebut diatas menunjukkan bahwa ZINCALUME Steel yang diproduksi dengan mengacu pada Australian Standard AS 1397 dan Standard Indonesia SNI no 07.4096.1996 adalah merupakan produk yang superior dalam menghadapi korosi apalagi jika dibandingkan dengan baja Galvanis.

Kelebihan Produk :

1. Tahan Terhadap Korosi
Memiliki kekuatan empat kali lebih baik dari baja galvanis pada kondisi yang sama

2. Anti - finger marking (Resin)
yaitu tidak bersifat membekas jika disentuh

3. Lebih Ekonomis
Sangat ringan sehingga memberikan kita meter per segi yang lebih luas.

4. Penampilannya yang Atraktif
Permukaan ZINCALUME Steel yang dipenuhi kembangan halus memberikan penampilan tang berbeda dan sangat menarik.

5. Ketahanan terhadap temperatur tinggi (dari sifat alumunium) Dapat dibuat menjadi berbagai kebutuhan (fleksibel)

6. Mudah dibentuk

7. Kemampuan memantulkan panas.

Aplikasi Produk
- Bahan baku Atap Baja Ringan
- Bahan baku Rangka Atap Baja
- Digunakan pada industri pesawat terbang
- Untuk Foil Stock yang agak tipis, circle, tutup botol, dan kaleng makanan
- Digunakan untuk brazing, casting, dan forging (pembuatan piston)
- Digunakan untuk dekorasi, kaleng makanan / ring pembuka kaleng minuman, tutup kaleng, bodi mobil, dan berbagai aplikasi lain.
- Digunakan untuk brazing, casting, dan forging (pembuatan piston)
- Digunakan untuk konstruksi boiler
- Digunakan untuk pipa di las, tongkat untuk ski salju, alat ski salju
- Digunakan untuk tutup botol dan foil, jika ditambah dengan lithium maka dapat digunakan untuk industri pesawat terbang

Kelebihan dan kekurangan atap baja ringan



Kelebihan atap baja ringan:
1. Karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu, beban yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya lebih rendah lebih irit pemakaian.
2. Baja ringan tidak membesarkan api (non-combustible).
3. Rangka atap baja ringan tidak dimakan rayap.
4. Pemasangan rangka atap baja ringan relatif lebih cepat apabila dibandingkan rangka kayu.
5. Baja ringan nyaris tidak memiliki nilai muai dan susut, jadi tidak berubah karena panas dan dingin.



Kekurangan atap baja ringan:
1. Baja ringan tidak bisa diekspos seperti rangka kayu, sistem rangkanya yang berbentuk jaring kurang menarik bila tanpa penutup plafon.
2. Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka bila ada salah satu bagian struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya maksudnya jika salah satu bagian kurang memenuhi syarat keamanan, maka kegagalan bisa terjadi secara keseluruhan (biasanya perhitungan strukturnya langsung dilakukan oleh structural engineer dari aplikatornya).
3. Baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profil.

Rangka atap baja ringan


Sekarang penggunaan baja ringan untuk rangka atap lebih populer dibandingkan dengan kayu karena harga kayu yang semakin mahal dan untuk mendapatkan kayu dengan kualitas bagus sangat sulit, rangka atap dengan menggunakan kayu juga beresiko dimakan rayap

Jenis-jenis material Baja Ringan yang ada di pasaran :

1. Galvalume
Galvalume dikembangkan menggunakan konsep dasar perlindungan eloktrolisa atau reaksi pengorbanan diri (sacrificial) dari suatu logam (zinc) untuk melindungi logam lain (baja). Selain itu, metode ini juga dilengkapi dengan lapisan pelindung (barrier) berupa Al untuk menghentikan seandainya terjadi korosi. Komposisi terbaiknya adalah 55% Al, - 43.5% Zinc - 1.5% Silikon

2. Zincalume
Zincalume adalah merk dagang dari salah satu produsen yang cukup ternama dan juga termasuk pioner dalam produk baja ringan, saat ini konsumen mengira bahwa zincalume itu jenis material baja ringan padahal ini salah karena kandungan material dalam zincalume ini sama komposisinya dengan kandungan material Galvalume dengan kata lain zincalume sama dengan galvalume.

3. Galvanis
Galvanis, umumnya dikembangkan berdasarkan konsep pelapisan (barrier protection), yaitu melapisi baja dengan material logam lain yang sangat tahan terhadap korosi, namun ada juga yang dikembangkan dengan metode katoda. Lapisan pelindung umumnya 98% Zinc dan 0.2 Al.

Kekuatan dan ketahanan baja ringan tergantung ukuran ketebalan material dan anti karatnya. Untuk Indonesia, Zincalume /Galvalume dengan pelapisan aluminium zinc minimum 150 gr/m2 atau Galvanis dengan pelapisan Zinc minimum 180 gr/m2, servis lifenya bisa 25 - 30 tahun

Banyak perusahaan yang memproduksi rangka atap baja ringan di Indonesia telah menggunakan material dengan standar nasional SNI (Standar Nasional Indonesia). Biasanya untuk menandai hal ini disertakan spesifikasi material pada profil bajanya.

Dilihat dari komposisi lapisan pelindung Al(Alumunium) pada Zincalume/ galvalume lebih besar dibandingkan Galvanis, ini berarti Zincalume/Galvalume mempunyai sifat tahan karat/ korosi yang lebih bagus daripada Galvanis karena salah satu sifat Al (Alumunium) adalah menghentikan seandainya terjadi karat/korosi.

Jadi Baja Ringan terbaik dan cocok dengan Indonesia pada saat ini adalah baja ringan jenis Zincalume/galvalume yang barang tentu sudah memiliki standar nasional SNI